Jadi rumus pemberian air putih untuk anak sudah mulai mpasi = 30 x berat badan bayi.
Untuk anak yang minum ASI, bisa ½ dari jumlah seharusnya, misal, anak saya usia 6,5bulan
beratnya
7,5kg, jadi porsi minum air putihnya, 30 x 7,5 = ± 210ml /hari, dan
karena dia masih ASI ( di ASI hampir 80% mengandung air — menurut sumber
yang saya baca) takaran minum air putihnya boleh ½ dari 210ml atau ±
105ml.
Tapi untuk anak yang minum sufor, takaran air putihnya sebisa mungkin sesuai dengan hasil perkalian tadi, karena air putih diperlukan untuk mengeluarkan kelebihan konsentrasi mineral yang ada pada sufor, sehingga air bisa membantu mengekresikan kelebihan mineral pada ginjal.
Pengenalan air putih penting pada bayi yang sudah MPASI/mulai belajar makan makann padat ya Ma, supaya kedepannya nggak ada cerita anak sembelit, anak nggak suka air putih, padahal air putih penting. Oh iya, pemberiannya juga lebih baik dengan menggunakan gelas bercerat atau spout/sippy cup. Selain supaya anak belajar menggenggam, mereka juga jadi lebih mudah nantinya minum dengan gelas & menyapihnya dari botol (jika minum susu dengan media botol).
Tapi untuk anak yang minum sufor, takaran air putihnya sebisa mungkin sesuai dengan hasil perkalian tadi, karena air putih diperlukan untuk mengeluarkan kelebihan konsentrasi mineral yang ada pada sufor, sehingga air bisa membantu mengekresikan kelebihan mineral pada ginjal.
Pengenalan air putih penting pada bayi yang sudah MPASI/mulai belajar makan makann padat ya Ma, supaya kedepannya nggak ada cerita anak sembelit, anak nggak suka air putih, padahal air putih penting. Oh iya, pemberiannya juga lebih baik dengan menggunakan gelas bercerat atau spout/sippy cup. Selain supaya anak belajar menggenggam, mereka juga jadi lebih mudah nantinya minum dengan gelas & menyapihnya dari botol (jika minum susu dengan media botol).
ditulis sumbernya dong mba, kalau copas tulisan, ini tulisan saya di situs mamakukokihandal.com loh :D
BalasHapuskatanya organik... tapi kok tulisannya nggak organik gini? yakin yang dijual beneran organik? Kasih credit source-nya dong, hargai yang udah susah payah konsultasi dan menulis. Jangan sembarangan copas! Internet pun punya kode etik soal seperti ini.
BalasHapus